Come Here

sexual tension, marking, kissing.

Suara lift terbuka terdengar oleh Soeun yang menonton televisi di ruang tengah. Ia tahu siapa yang datang maka dari itu alpha tersebut sama sekali tidak menoleh ke belakang dan hanya fokus pada tayangan yang ada di hadapannya. Feromon lavender mulai menyeruak memenuhi satu ruangan tatkala Soojin melangkahkan kakinya ke dalam sana.

Omega itu langsung duduk di pangkuan Soeun tanpa meminta izin terlebih dahulu. Ia menenggelamkan wajahnya di leher sang Alpha, menghirup feromon angin laut yang keluar dari sana.

Soeun yang sadar bahwa omega di hadapannya ini sedang menggerakan pinggulnya, berharap mendapatkan sensasi nikmat dari gesekan antara miliknya dengan milik Soeun di bawah sana.

“Soojinn,” panggil Soeun sambil menyelipkan beberapa helai rambut ke telinga omega tersebut lalu setelah itu mengelus pipinya lembut.

Soojin memejamkan matanya, membiarkan dirinya terhipnotis oleh sentuhan lembut sang Alpha.

Melihat leher omeganya sudah terpampang dengan jelas, Soeun sesegera mungkin menyingkirkan sedikit kerah leher dari baju turtleneck yang Soojin pakai lalu setelahnya ia menjilat, mengecup area yang mau ia gigit, ia tandai.

“Alpha..” lirih Soojin lemah. Pikirannya sudah melayang entah ke mana membayangkan bagaimana Soeun menandai dirinya untuk pertama kali. Saat itu ia sampai menangis, membuat Soeun khawatir dan takut dirinya menyakiti Soojin padahal tidak sama sekali.

Soojin hanya terbawa emosinya. Bagaimana alpha yang selama ini ia inginkan akhirnya menandai dirinya, membalut seluruh tubuhnya dengan feromon angin laut agar tidak ada seorang alpha lain mendekati dirinya.

“Ssh, ini akan sakit, seperti biasa. Bilang, ya, nanti aku berhenti,” bisik Soeun di telinga Soojin sebelum akhirnya mengecup pipi omega itu lalu menggigit tepat di area antara leher dan pundak gadis tersebut.

Kedua tangan Soojin refleks mencengkram pundak Soeun erat, mengerang kesakitan karena biasanya dalam proses menandai, sang Alpha akan menggigit area leher sang Omega sampai berdarah dan memilik bekas gigitan.

“Soeunnh, Soeun..” panggil Soojin lirih. Mendengar panggilan omeganya tersebut, Soeun langsung melepas gigitannya, menatap dalam ke arah area yang barusan ia gigit.

Soojin mendekat, memeluk Soeun erat sambil menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang Alpha, sesekali mengendus feromon angin lautnya.

Biasanya setelah ditandai, alpha tersebut tidak akan memiliki banyak perubahan kecuali omeganya. Omega yang sudah ditandai tidak bisa dekat atau memiliki alpha lain selain yang menandainya. Namun, untuk kasus hubungan mereka berdua, Soojin suka ikut menandai Soeun agar semua omega juga beta tahu bahwa alphanya sudah memiliki seorang omega dan berhenti mengejarnya.

Seperti sekarang ini, Soeun tersenyum ketika merasa lehernya digigit begitu kuat oleh Soojin, mengeluarkan beberapa tetesan darah dari sana.

Lee Soojin memang posesif. Soeun tahu itu dari dulu dan ia tidak keberatan, asal omega bermarga Lee tersebut tidak melewati batas.

Soojin melepas gigitannya, menatap Soeun dengan tatapan sayu. Yang ditatap sendiri menyadari bahwa ada bekas darahnya di bibir sang Omega, maka dari itu ia mendekat mencium lembut bibir Soojin, melumatnya sampai omega itu mengerang.

“Aku sayang kamu,” bisik Soeun setelah ia melepas ciumannya. Soojin? Omega itu mendekat kembali, menarik sang Alpha untuk melanjutkan ciuman panas mereka.